Cara Mengatasi Obesitas pada Anak

Susu formula kerap disalahkan atas kasus obesitas pada anak. Padahal, ada banyak hal yang bisa menyebabkan masalah ini. Misalnya saja seperti pola makan yang buruk, terlalu sering ngemil, kurang aktivitas fisik dan masih banyak lagi. Selama diberikan dalam porsi yang tepat, susu formula terbaik sebenarnya bisa membantu mengoptimalkan pertumbuhan si kecil. Tentu saja, semua itu harus dilakukan secara seimbang. Pada anak yang mengalami obesitas, sebenarnya ada cara untuk mengatasinya. Orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mengembalikan berat badan si kecil ke titik idealnya.

 

Dorong Pola Makan yang Sehat

Pola makan memegang peranan penting dalam mengatasi masalah obesitas pada anak. Hal ini bisa dilakukan mulai dari orang tua dengan memberi contoh yang baik kepada si kecil. Ubah menu makanan setiap hari dengan makanan yang lebih sehat. Perbanyak menu sayuran dan buah-buahan, kurangi lemak dan gula. Selain itu, batasi si kecil dari makanan-makanan yang tidak sehat. Untuk membantu menekan keinginannya untuk jajan, orang tua bisa memberikan susu formula terbaik.

 

Jangan Dukung Kebiasaan Ngemilnya

Sebenarnya jauh lebih baik jika tidak membiasakan si kecil ngemil. Namun jika si kecil sudah terlanjur suka ngemil, batasi hal tersebut agar tidak menjadi kebiasaan. Ini bisa dilakukan dengan membatasi camilan di rumah. Sebagai pengganti, sediakan buah-buahan segar.

 

Ajak Si Kecil Untuk Melakukan Aktivitas Fisik

Salah satu kontributor obesitas terbesar bukanlah susu formula terbaik. Sama halnya dengan orang dewasa, kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab masalah berat badan. Ajaklah si kecil agar mau bergerak melalui berbagai permainan. Bergerak juga tak hanya bisa membantu mengatasi obesitas. Aktivitas ini juga baik untuk perkembangan motorik anak.

 

Obesitas memang bisa memicu berbagai masalah serius. Akan tetapi, bukan berarti tak ada cara untuk mengatasinya. Para orang tua harus optimis akan hal tersebut. Dengan cara-cara di atas, berat badan si kecil bisa dikembalikan ke titik idealnya. Namun berbeda dengan diet pada orang dewasa, diet pada anak-anak harus berupa perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Pemberian susu formula terbaik seperti susu Morinaga pun dibutuhkan untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Cara Mengatasi Anak yang Sulit Makan

Hati orang tua mana yang tidak cemas saat melihat buah hatinya sulit makan. Makanan apapun yang diberikan, si kecil tetap saja tidak mau menerimanya. Padahal di usianya, ia membutuhkan banyak nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Hal seperti ini jamak ditemukan pada saat si kecil mulai mengenal dunia dan tumbuh keinginannya untuk berpetualang. Pemberian susu formula terbaik memang bisa membantu para orang tua untuk melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya. Susu formula seperti susu Morinaga pun jadi pilihan. Namun tetap saja, orang tua harus bisa mengatasi masalah ini. Semua itu dilakukan agar kejadian seperti ini tidak berlarut-larut.

 

Kenali Penyebab Si Kecil Sulit Makan

Rasanya sulit mengatasi masalah anak sulit makan tanpa mengetahui penyebabnya. Karena itu, orang tua harus tahu apa yang membuat si kecil tidak mau menerima makanannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini. Misalnya saja seperti tumbuh gigi atau memang karena sedang sakit. Saat tumbuh gigi, umumnya si kecil jadi kurang berminat dengan makanan. Ada rasa penasaran yang membuatnya ingin mencoba gigi barunya. Begitu pula saat sakit. Dalam kondisi seperti ini, si kecil cenderung lebih rewel dan tidak mau makan apapun.

 

Penyebab lain yang juga cukup umum dijumpai pada anak yang sulit makan adalah hilangnya nafsu makan. Hal seperti ini memang tidak selalu terjadi. Akan tetapi harus diketahui, kebiasaan saat masih bayi juga bisa membentuk kebiasaan ini. Bahkan pemberian susu formula terbaik terlalu dini secara tidak langsung juga bisa mempengaruhi hal tersebut.

 

Mengatasi Anak yang Sulit Makan

Untuk mengatasi masalah anak yang sulit makan, orang tua tidak boleh memaksa. Sebaliknya, orang tua harus bisa membujuk si kecil dengan cara yang baik. Menampilkan makanannya dalam bentuk yang lucu dan menarik perhatiannya bisa jadi salah satu solusi. Pastikan juga pola makan si kecil teratur. Ada kalanya orang tua perlu mengurangi porsi makanan si kecil. Ditambah dengan susu formula seperti susu Morinaga, orang tua masih tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil setiap harinya.

 

Dalam memberikan susu formula terbaik sebagai makanan pelengkap, ada hal yang perlu dipahami. Susu ini hanya boleh diberikan pada anak usia 1 tahun ke atas. Pilih juga susu formula yang aman dan sesuai dengan usia si kecil. Di sini, susu Morinaga memiliki berbagai pilihan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Mengenal Perbedaan Antara Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

Terkadang ada kebingungan di kalangan orang tua saat hendak memberikan susu kepada buah hati mereka. Kebingungan tersebut tak hanya berkaitan dengan susu apa yang baik untuk si kecil. Begitu pula saat memilih susu formula. Ada kerancuan pemahaman akan alergi susu dan intoleransi laktosa. Tak sedikit yang memahami perbedaan antara keduanya. Namun banyak juga yang menilai kalau keduanya sama. Sebenarnya apa sih alergi susu ini? Lantas apa itu intoleransi laktosa? Untuk mengetahuinya, berikut penjabaran singkatnya.

 

Alergi Susu

Alergi susu ini sebenarnya merupakan respons abnormal tubuh terhadap susu dan produk-produk olahannya. Susu yang kerap menjadi momok masalah ini adalah susu sapi. Alergi ini terjadi karena tubuh salah mengidentifikasi protein susu sebagai substansi berbahaya. Karena itulah, alih-alih menyerapnya, tubuh justru memberi respons perlindungan diri hingga mempengaruhi organ tubuh lainnya.

 

Mirisnya, sebagian besar susu formula yang beredar di pasaran terbuat dari susu sapi. Tapi reaksi alergi ini sendiri bisa dideteksi dari gejala yang biasa muncul. Beberapa gejala alergi susu yang biasa muncul diantaranya adalah mual, sesak nafas hingga muntah. Jika dibiarkan, gejala ini bisa berkembang menjadi diare, gatal-gatal, keram perut hingga bengkak pada bibir.

 

Intoleransi Laktosa

Berbeda dengan alergi susu, intoleransi laktosa sebenarnya lebih mengacu pada ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa karena tubuh tidak menghasilkan enzim laktase yang cukup. Karena itu,tingkat intoleransi laktosa sendiri cukup beragam sesuai dengan banyaknya enzim laktase yang diproduksi oleh tubuh.

 

Gejala intoleransi laktosa ini biasanya tak berbeda jauh dengan reaksi alergi susu sapi. Beberapa diantaranya adalah mulas, sakit perut, kembung, muntah dan diare. Karena sulit dideteksi hanya dengan pengamatan, baik alergi susu ataupun intoleransi laktosa memang membutuhkan pemeriksaan dokter.

 

Memilih Susu Formula yang Tepat Untuk Si Kecil

Meski alergi susu ataupun intoleransi laktosa membatasi si kecil untuk memperoleh nutrisi lengkap dari susu formula, sebenarnya ada alternatif untuk memperoleh nutrisi serupa tanpa harus memicu reaksi alergi dan intoleransi laktosa. Salah satunya adalah dengan memilih susu formula khusus seperti susu Soya ataupun susu bebas laktosa. Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan. Namun saat memilih susu formula untuk si kecil, jangan lupa juga untuk mempertimbangkan kualitas dari produk yang hendak dibeli. Anda bisa memilih susu Morinaga untuk mendapatkan manfaat terbaik dari susu formula.

 

Tips Agar Anak Tidak Mudah Terserang Penyakit dengan Susu Morinaga

Dengan semakin bertambahnya usia, konsumsi ASI si kecil akan semakin menurun. Makanan pendamping ASI dan susu formula pun menjadi pilihan guna melengkapi kebutuhan nutrisi si kecil. Dengan melengkapi kebutuhan nutrisi anak, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin kuat. Penyakit pun lebih jarang dialami. Hanya saja, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua saat memberikan susu formula seperti susu Morinaga untuk membantu menjaga kondisi kesehatannya. Untuk lebih jelasnya, berikut tips agar si kecil tidak mudah terserang penyakit.

 

Berikan Susu Formula di Usia yang Tepat

Manfaat yang terkandung dalam susu formula memang tak sedikit. Namun perlu dipahami. Semua manfaat tersebut hanya bisa diperoleh jika orang tua memberikannya di usia yang tepat. Susu formula seperti susu Morinaga sendiri sebenarnya termasuk dalam kategori obat dan vitamin. Karena itu, makanan ini cukup sulit dicerna oleh tubuh. Usia terbaik untuk memberikan susu formula sendiri adalah 1 tahun. Sebelum usia tersebut, susu formula justru bisa memicu masalah lain.

 

Jangan Terlalu Sering Memberi Susu Formula

Untuk alasan pemenuhan kebutuhan nutrisi, tak sedikit orang tua yang memberikan susu formula dengan intensitas yang cukup banyak. Bahkan dalam sehari susu formula bisa diberikan sampai 3 kali lebih. Sebenarnya susu formula termasuk ke dalam makanan pelengkap. Karena itu susu ini tidak boleh diberikan dengan intensitas yang tinggi, terlebih sampai menggeser posisi ASI atau MPASI. Idealnya susu formal seperti susu Morinaga diberikan setelah si kecil menerima makanan utamanya. Dalam satu hari pun cukup diberikan 1-3 gelas saja.

 

Jangan Menyimpan Susu Formula Terlalu Lama

Susu formula idealnya dihabiskan dalam waktu kurang dari 2 jam setelah dibuat. Paparan suhu ruangan dan bakteri atau virus yang secara tidak sengaja masuk ke dalam susu dapat merusak susu formula itu sendiri. Kalau memang tidak habis, sebaiknya dibuang saja. Namun jika susu tersebut belum diminum sama sekali, susu formula masih dapat disimpan di dalam freezer maksimal selama 1 hari.

 

Pemberian susu formula yang tepat akan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak dan menjaganya dari serangan penyakit. Sebagai orang tua, sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal yang telah dijabarkan di atas. Dengan demikian, manfaat terbaik dari susu Morinaga pun akan Anda peroleh.

Kenali Tanda Si Kecil Kekurangan Nutrisi

Selama masa pertumbuhan, anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Nutrisi-nutrisi tersebut dapat dicukupi melalui pemberian ASI dan MPASI. Setelah usia 1 tahun, anak juga boleh menerima susu formula untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya. Di usia pertumbuhan ini, kekurangan nutrisi bukanlah hal yang sepele. Karena jika terus didiamkan untuk jangka waktu yang panjang, hal tersebut akan mengganggu pertumbuhannya, termasuk pertumbuhan sistem kekebalan tubuh sang anak. Para orang tua juga perlu tahu tanda anak yang kekurangan nutrisi. Karena berangkat dari sini, Anda bisa melihat apakah nutrisi yang diperoleh si kecil sudah terpenuhi atau belum.

 

Badan Kurus

Pertumbuhan anak usia 0-2 tahun biasanya terlihat jelas. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari perubahan tinggi badan dan berat badannya. Namun jika anak tidak mengalami kenaikan badan selama 3 bulan, Anda perlu waspada. Karena bisa jadi asupan nutrisi yang ia butuhkan tidak terpenuhi. Anda juga perlu mengonsultasikannya ke dokter. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga apabila si kecil memiliki gangguan kesehatan. Untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya, pemberian susu formula di usia 1 tahun juga bisa menjadi langkah jitu.

 

Sering Sakit

Dalam rentang usia 0-2 tahun si kecil umumnya memang kerap jatuh sakit. Setidaknya ia akan sakit sebanyak 4-8 kali. Namun jika intensitasnya lebih tinggi dari itu, ada kemungkinan nutrisi yang dibutuhkannya kurang terpenuhi. Pemberian makanan bergizi dan susu formula memang akan membantu. Namun jika kondisi ini terlihat mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

 

Lemas

Anak yang kekurangan nutrisi biasanya terlihat lemas dan sering mengantuk. Ia terlihat kurang bersemangat bahkan saat bermain dengan teman-temannya. Bahkan saat diajak melakukan hal yang ia sukai, respons yang diberikannya juga cenderung sama saja.

 

Selain ketiga tanda di atas, anak yang kekurangan gizi juga menunjukkan kondisi tubuh yang kurang sehat seperti kulit kering cenderung keriput, rewel, pasif, mata terlihat cekung, rambut tipis dan jingkat kepala yang tidak normal. Untuk mengatasi masalah kekurangan nutrisi seperti ini, Anda bisa memberikan makanan sehat dan susu formula. Pemberian vitamin tambahan terkadang juga dibutuhkan. Jika Anda membutuhkan susu formula yang telah teruji, susu Morinaga adalah jawabannya.

Risiko yang Dialami Jika Tidak Memberikan Cukup ASI

Di bawah usia 1 tahun, bayi wajib menerima ASI. Pemberiannya pun tidak boleh diselingi dengan minuman lain. Hanya ASI saja yang boleh diberikan. Bahkan pemberiansusu formula yang kaya nutrisi juga sangat tidak dianjurkan. Pemberian ASI selama 1 tahun pertama ini dimaksudkan untuk memberi nutrisi terbaik kepada si kecil. Dalam banyak penelitian, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terbukti memiliki beberapa keunggulan. Pertumbuhannya juga lebih optimal. Selain itu, bayi juga cenderung lebih tahan terhadap penyakit. Namun bagaimana jadinya kalau si kecil tidak memperoleh ASI yang cukup? Berikut ini bahaya kekurangan ASI yang perlu Anda tahu.

 

Daya Tahan Tubuh Bayi Rendah

ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi usia di bawah 1 tahun. ASI mengandung imunoglobin A yang membantu menyempurnakan sistem pencernaan bayi. Jika ada bakteri atau kuman yang masuk ke pencernaan, usus akan menangkapnya. Saat ASI berubah menjadi matur, ASI juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Jika si kecil tidak memperoleh ASI yang memadai, semua manfaat itu tidak akan bisa diperoleh.

 

Pertumbuhan Kecerdasan Bayi Kurang Optimal

Tak hanya susu formula saja yang mampu mengoptimalkan pertumbuhan kecerdasan anak. ASI juga memiliki andil besar dalam hal tersebut. Bahkan tak hanya itu saja, ASI juga membantu si kecil agar lebih percaya diri. Saat kebutuhan ASI ini tidak terpenuhi, makan manfaat tersebut tidak akan diperoleh sehingga membuat pertumbuhan kecerdasan bayi kurang optimal.

 

Meningkatkan Risiko Penyakit Pada Ibu

Memberi ASI juga bermanfaat bagi ibu yang menyusui. Dengan memberi ASI, ibu bisa menurunkan risiko beberapa penyakit berbahaya seperti diabetes, osteoporosis dan hipertensi. Jika sang ibu tidak memberikan ASI kepada si kecil, ia juga akan kehilangan kesempatan untuk memperbanyak sel helmet di dalam tubuhnya. Sel helmet inilah yang nantinya membunuh sel-sel ganas yang mengganggu sel-sel sehat dalam tubuh.

 

Dalam aktivitas menyusui, tak hanya bayi saja yang mendapatkan manfaatnya. Ibu menyusui juga bisa memperoleh segudang manfaat dari aktivitas ini. Setelah si kecil menginjak usia 1 tahun, barulah susu formula diberikan. Ibu bisa memberikan susu Morinaga untuk itu. Dengan menambahkan susu formula ke dalam menu harian si kecil, tumbuh kembangnya juga akan lebih optimal.

Aturan Memberi ASI Demi Mengoptimalkan Pertumbuhan Otak Si Kecil

Susu formula memang kaya akan nutrisi dan membantu si kecil untuk tumbuh lebih optimal. Semua itu memang benar adanya. Akan tetapi harus diakui, ASI masihlah makanan terbaik untuk anak usia 0-2 tahun. Nutrisinya sangat kaya dan sesuai dengan kebutuhan si kecil. Meski pemberian makanan pendamping ASI diperolehkan untuk anak usia 6 bulan, makanan pendamping ini pun masih harus dipadu dengan ASI. Makanan pendamping yang boleh diberikan pun harus dilakukan dengan penuh pertimbangan.

 

Pemberian ASI Pada Si Kecil

Pada anak usia 0-6 bulan, ASI adalah makanan satu-satunya untuk anak. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah ASI eksklusif. Semua nutrisi yang dibutuhkan si kecil sudah terpenuhi hanya dengan memberikan ASI eksklusif. Aturan pemberian ASI ini sendiri tidaklah rumit. Sejak kelahirannya, sebaiknya berikan ASI secepatnya atau setidaknya satu jam setelah kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar nantinya anak lebih terbiasa menerima ASI.

 

Selanjutnya, berikan ASI saat si kecil menginginkannya. Untuk yang satu ini, ibu memang harus bisa melihat tanda-tanda kapan si kecil merasa kehausan. Lama-kelamaan, bayi akan membangun kebiasaannya sendiri dan mulai membutuhkan ASI sesuai dengan ketersediaan ASI sang ibu. Pemberian ASI dengan pola seperti ini harus dilakukan hingga si kecil berusia 6 bulan.

 

Setelah menginjak usia 6 bulan, konsumsi ASI biasanya akan mulai berkurang. Pada waktu inilah ibu bisa memperkenalkan makanan pendamping ASI. Meski demikian, ASI sebaiknya masih diberikan hingga anak berusia 2 tahun.

 

Waktu yang Tepat Untuk Memberikan Susu Formula

Ada yang bilang bahwa pemberian susu formula sejak dini baik untuk pertumbuhan si kecil. Tapi ibu juga harus tahu bahwa pemberian susu formula ada aturannya. Susu formula sebenarnya termasuk makanan yang sulit dicerna oleh si kecil. Karena itu sangat tidak direkomendasikan untuk memberikan susu formula sebelum si kecil menginjak usia 1 tahun.

 

Pada usia 1 tahun, pencernaan si kecil akan lebih siap menerima susu formula. Manfaat yang ada pada susu ini pun akan terserap lebih baik. Namun untuk memperoleh manfaat terbaik dari susu formula, pastikan selalu untuk memilih susu yang telah teruji seperti susu Morinaga.

Pentingnya Susu Formula untuk Mengoptimalkan Pertumbuhan Tulang Anak

Susu formula memiliki perannya sendiri dalam mengoptimalkan pertumbuhan anak. Pemberiannya harus dilakukan dengan tepat ditambah. Usia anak juga harus diperhatikan. Sebagai salah satu makanan pendamping ASI, susu formula tidak bisa diberikan sebelum anak berusia 1 tahun. Namun untuk anak yang sudah menginjak usia 1 tahun, pemberian susu formula sangat direkomendasikan.

 

Susu Formula Untuk Pertumbuhan Tulang si Kecil

Dalam susu formula, terkandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Nutrisinya cukup lengkap. Itulah yang membuatnya layak disebut sebagai makanan pelengkap. Beberapa kandungan nutrisi baik untuk pertumbuhan otaknya. Namun selain itu, susu formula juga memiliki nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang si kecil.

 

Salah satu kandungan susu formula yang baik untuk pertumbuhan tulang si kecil adalah kalsium. Seperti yang diketahui, kalsium adalah komponen utama yang dapat dijumpai pada tulang. Peranannya juga vital dalam menjaga kepadatan tulang. Pada anak-anak, kalsium ini lebih banyak digunakan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang.

 

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang anak, kalsium tidak dapat bekerja sendiri. Vitamin D juga dibutuhkan untuk membantu penyerapan kalsium oleh tulang. Kandungan vitamin ini melengkapi susu formula dan membuatnya lebih optimal dalam membantu pertumbuhan tulang si kecil.

 

Memilih Susu Formula untuk Pertumbuhan Anak

Beragam nutrisi yang ada dalam susu formula sangat penting dalam mengoptimalkan pertumbuhan si kecil. Akan tetapi mengingat peran susu formula ini, memilih susu yang tepat tidak semudah kelihatannya. Para orang tua harus jeli dalam memilih.

 

Mencermati kandungan nutrisi di dalamnya memang penting. Namun yang tidak kalah penting lagi adalah memilih susu yang sesuai dengan usianya. Setiap usia membutuhkan jumlah asupan nutrisi yang berbeda. Dengan memilih susu formula sesuai dengan usia si kecil, hal tersebut akan membantu mengoptimalkan pertumbuhannya, khususnya pertumbuhan tulangnya.

 

Dalam memilih susu formula anak, pilihlah susu yang memang telah teruji. Pilih susu yang telah memberikan bukti. Jangan hanya untuk menekan pengeluaran, Anda mengesampingkan hal tersebut. Karena hanya dengan memilih susu yang telah teruji seperti susu Morinaga Chil-Kid, manfaat terbaik dari susu formula akan diperoleh.

Tips Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Usia 1-3 Tahun Bersama Morinaga Chil-Kid

Makanan sehat adalah kunci penting dalam mengoptimalkan pertumbuhan si kecil. Selama masa pertumbuhan, anak membutuhkan asupan nutrisi yang tak sedikit. Para orang tua pun merumuskan berbagai menu makanan yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Namun tak seperti orang dewasa, anak-anak sulit menerima makanan yang tidak mereka sukai. Jadi meski Anda memberi makanan seimbang sekalipun, belum tentu si kecil mau memakannya. Hingga akhirnya, pemberian susu formula pun menjadi pilihan. Anda tidak perlu khawatir. Selain dengan susu formula seperti susu Morinaga Chil-Kid, Anda bisa menerapkan tips berikut untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Ramu Makanan dari Kelompok Makanan Penyedia Nutrisi Dasar

Kebutuhan nutrisi anak usia 1 hingga 3 tahun memang tak sama dengan kebutuhan nutrisi orang dewasa. Akan tetapi, pada dasarnya mereka juga membutuhkan makanan dari kelompok makanan penyedia nutrisi dasar yang juga biasa dikonsumsi oleh orang dewasa. Kelompok makanan tersebut meliputi kelompok daging, ikan, telur, unggas, kelompok buah-buahan dan sayuran, kelompok roti, pasta, nasi, kentang dan sereal gandum serta kelompok produk susu. Anda bisa meramu menu makanannya dengan mengkombinasikan beberapa kelompok makanan tersebut.

Olah Makanan Agar Aman Untuk Pencernaan Si Kecil

Pengolahan makanan di sini tak terbatas pada membuat bahan makanan mentah menjadi matang atau siap konsumsi saja. Anda juga harus membuatnya mudah ditelan oleh si kecil. Misalnya saja dengan membuat makanan agar lebih lembut. Selain itu perhatikan juga kebersihan saat mengolah makanan tersebut. Untuk beberapa jenis makanan, Anda juga bisa mencampurnya dengan susu formula seperti susu Morinaga Chil-Kid.

Lengkapi Nutrisinya dengan Susu Morinaga Chil-Kid

Pada usia 1  sampai 3 tahun, nutrisi dari makanan pokok belum sepenuhnya bisa mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil. Karena itu Anda perlu mengatasinya dengan memberikan susu formula anak. Kandungan nutrisi yang ada pada susu formula cukup beragam dan lengkap. Bahkan jika anak susah makan, nutrisi dalam susu formula seperti susu Morinaga Chil-Kid bisa menutup kekurangan tersebut.

Dengan melengkapi kebutuhan nutrisi anak, pertumbuhannya akan lebih optimal. Kesehatannya juga lebih terjaga. Namun saat Anda mencari susu yang telah teruji, susu Morinaga Chil-Kid adalah jawabannya.

Tips Memilih Susu Formula untuk Pertumbuhan Anak

Bagi orang tua, anak adalah harga yang tak ternilai harganya. Mereka menyempurnakan dan memberi warna baru dalam keluarga. Tak mengherankan, orang tua pun bersedia melakukan apapun demi pertumbuhan dan kebaikan si kecil. Susu formula menjadi pilihan dalam menyempurnakan kebutuhan nutrisi selama masa pertumbuhan. Namun sebagai orang tua, Anda juga harus jeli dalam menentukan pilihan. Susu apa yang cocok untuk si kecil? Untuk menemukan pilihan terbaik, berikut tips memilih susu formula anak.

 

Pilih Susu Formula Sesuai dengan Usia

Susu formula yang saat ini beredar di pasaran tersedia dalam beberapa varian rasa dan usia. Sebelum bertindak lebih jauh, pencarian susu formula sebaiknya dimulai dari sini. Setiap usia memiliki kebutuhan nutrisinya masing-masing. Dengan memberi susu formula yang sesuai dengan usia si kecil, pertumbuhannya juga akan lebih optimal.

 

Cermati Kandungan Nutrisi di Dalamnya

Periksa label gizi pada kemasan susu formula. Pastikan semua nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, prebiotik, asam omega 3 dan omega 6, asam amino, protein dan nutrisi penting lainnya terkandung di dalam susu tersebut. Anda bisa membandingkan antara susu formula yang satu dengan susu yang lain. Dengan cara ini, Anda juga bisa menemukan pilihan terbaik untuk pertumbuhan si kecil.

 

Pertimbangkan Value Susu Formula

Harga tentunya selalu menjadi bahan pertimbangan saat hendak membeli barang. Saat membeli susu formula pun harga kerap menjadi bahan pertimbangan. Pertimbangan di sini tak hanya seputar seberapa mahal atau seberapa terjangkaunya susu tersebut. Di sini, akan jauh lebih bijak untuk mempertimbangkan value dari produk tersebut.

 

Selain tips di atas, Anda juga perlu mencermati tanggal kadaluwarsa dan layanan pelanggan. Jika si kecil memiliki alergi laktosa, jangan lupa juga untuk mempertimbangkan kandungan laktosa dalam susu formula. Memilih susu hendaknya juga harus didasarkan pada kualitas. Apakah susu tersebut telah teruji? Bagaimana dengan respon para orang tua yang telah menggunakannya? Dengan mengetahui semua itu, Anda bisa menemukan susu formula terbaik untuk si kecil. Berbicara mengenai susu formula terbaik, tampaknya tak berlebihan jika memasukkan susu Morinaga Chil-Kid ke dalam daftar susu terbaik.